Memahami Metode EDFAT dalam Fotografi Jurnalistik
Fotografi
jurnalistik identik dengan pers atau bidang kewartawanan, yaotu kegiatan
mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita melalui media massa. Dari
pengertian tersebut dapat diartikan definisi fotografi jurnalistik adalah
pengetahuan jurnalistik yang objek foto berupa foto yang isinya berkaitan
dengan mencari, mengumpulkan, mengolah
dan menyebarkan foto yang yang mengandung nilai berita melalui media
massa.
Dalam
dunia fotografi jurnalistik dikenal metode EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle,
Time) untuk menciptakan foto esai yang baik dan benar. Melalui metode ini
fotografer akan berproses untuk menemukan bingkai foto yang tepat, kreatif, dan
bisa mengumpulkan data lengkap untuk ditampilkan dalam foto esai. Metode yang
diperkenalkan oleh “Walter Cronkite School of Journalism and Telecomunication
Arizona State University” ini telah teruji sebagai metode untuk memilih aspek
spesial dari cerita, agar memperoleh gambar yang kuat.
Belajar
Melihat Peristiwa
Sebelum
belajar tentang EDFAT lebih jauh. Kita harus membiasakan melihat sebuah peristiwa dalam
jangkauan luas, sedang maupun sempit.
Untuk
melakukan hal tersebut, kita bisa mempelajari 3 basic type of shot:
1.
Extreme
Long Shot untuk melihat peristiwa dalam jangkauan luas
2.
Medium
Shot untuk peristiwa dalam jangkauan sedang, dan
3.
Close
Up untuk peristiwa dalam jangkauan sempit
Type
Shot satu dengan lainnya akan memberikan
gambaran visual yang berbeda dan kombinasi dari type shot tersebut akan
membuat foto lebih bercerita dan saling
mendukung satu sama lain.
EDFAT
E=
Entire
Entire
(biasa juga disebut Estabilished Shot) diartikan sebagai tampilan keseluruhan suasana sebuah
tempat atau kejadian yang biasanya digunakan lensa sudut lebar untuk
menghasilkan gambar tersebut. Tahap ini bertujuan untuk membuat penjelasan awal
dari rangkaian sebuah foto.
Sebelum
terjun ke lapangan, biasanya seorang fotografer jurnalis akan menentukan ide
apa yang akan diceritakan serta menentukan lokasi untuk merealisasikan ide
tersebut.
Suasana Pencucian Kacang Hijau
Suasana Proses Pengisian Bakpia
D=
Detail
Setelah
gambar pembuka, selanjutnya biasanya fotografer bisa mengambil gambar yang
spesifik dari foto pembuka. Jika pada tahap entire mengambil gambar
secara luas, maka ini adalah fase dimana kita lebih dekat ke dalam inti cerita.
Detail dapat berupa simbol, benda, ataupun mimik subjek.
Proses Filling
F=Frame
Tahap
ini biasanya kita dilatih untuk membingkai, memposisikan subjek dalam sebuah frame
agar memperkuat cerita dalam foto. Hal ini menuntut kreativitas dalam menemukan
benda-benda di sekitar kita. Bingkai ini penting untuk menunjukkan point of
interest dalam dalam sebuah foto.
Meja Operator
Sudut
pandang sangat mempengaruhi cerita dalam foto, serta membuat komposisi tampak
lebih menarik serta kesan tersendiri. Seperti penggunaan low angle untuk
mengesankan subjek berwibawa, besar, atau perkasa, begitu pula sebaliknya.
Proses Pengadukan Bahan Isian Bakpia
T=Time
Time
adalah bagaimana kemampuan fotografer dalam menangkap sebuah adegan pada waktu
yang tepat sehingga menghasilkan foto yang kuat dan dramatis.
Perebusan Kacang Ijo dalam Tungku
Dengan
menerapkan metode EDFAT dengan benar, maka kita secara otomatis telah membuat
sebuah alur cerita dan menghemat waktu kita dalam proses pemotretan.
Semua contoh foto merupakan foto dari arsip penulis tentang "Pembuatan Bakpia Pathuk 25"
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel kami, jika ada pesan atau kritik dan saran silahkan sampaikan melalui kolom komentar